Ereveld Menteng Pulo: Jejak Sejarah Perang Dunia II di Jantung Jakarta
17 Agu 2024
Di tengah hiruk pikuk kota Jakarta yang modern, tersembunyi sebuah lokasi yang menyimpan sejarah panjang: Makam Kehormatan Belanda Menteng Pulo, atau yang lebih dikenal sebagai Ereveld Menteng Pulo. SobatHW, mari kita telusuri lebih dalam tentang makam bersejarah ini.
Sejarah Pendirian Ereveld Menteng Pulo

Dr. Andi Wijaya, sejarawan dari Universitas Indonesia, menjelaskan, "Ereveld Menteng Pulo diresmikan pada 8 Desember 1947 sebagai respons terhadap dampak Perang Dunia II." Makam ini dikelola oleh Yayasan Makam Kehormatan Belanda (OGS).
"Awalnya, Pemerintah Belanda mendirikan 22 pemakaman kehormatan di Indonesia," tambah Dr. Wijaya. "Namun, akhirnya semua dipusatkan di Pulau Jawa untuk memudahkan akses."
Komposisi Makam
Ereveld Menteng Pulo menampung sekitar 4.300 makam orang Belanda dan Indonesia. Prof. Maya Sutedja, antropolog dari Universitas Gadjah Mada, menerangkan, "Sekitar 20 persen makam di sini adalah prajurit Koninklijk Nederlands Indische Leger (KNIL) atau Tentara Kerajaan Hindia Belanda yang beranggotakan orang Indonesia."
Selain itu, terdapat makam warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak yang meninggal di kamp konsentrasi Jepang.
Tokoh-tokoh Penting

"Salah satu tokoh penting yang dimakamkan di sini adalah Jenderal Simon Hendrik Spoor, komandan tertinggi KNIL," ujar Pak Hendra Sulistyo, pemandu wisata sejarah. Spoor sendiri adalah salah satu pihak yang membangun makam kehormatan ini.
Selain itu, terdapat pula makam Brigadir AWS Mallaby, pimpinan pasukan prajurit Punjab 49 yang berperan dalam pertempuran 10 November di Surabaya.
Keunikan Nisan dan Struktur Makam
Ibu Siti Nurhaliza, arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Jakarta, menjelaskan keunikan nisan di Ereveld Menteng Pulo:
Nisan salib untuk jenazah beragama Kristen atau Katolik
Nisan dengan tiga tonjolan untuk agama Islam
Nisan berbentuk bintang Daud untuk agama Yahudi
Nisan setengah lingkaran untuk agama Buddha
"Ada juga makam dengan tulisan 'onbekend' atau tidak dikenal untuk jenazah yang tidak teridentifikasi," tambah Ibu Nurhaliza.
Fasilitas Lain di Kompleks Makam

Selain deretan makam, Ereveld Menteng Pulo juga memiliki fasilitas lain. "Ada sebuah bangunan gereja yang unik karena digunakan sebagai tempat acara peringatan untuk semua agama," jelas Dr. Bambang Sulistyo, ahli arsitektur sejarah.
Terdapat juga columbarium atau rumah abu yang menyimpan 742 guci abu militer Belanda. "Ini adalah abu jenazah tawanan perang di kamp kerja paksa Jepang selama Perang Dunia II," tambah Dr. Sulistyo.
Peringatan Tahunan
Setiap tahun, pada tanggal 15 Agustus yang bertepatan dengan hari berakhirnya Perang Dunia II, Kedutaan Belanda menggelar peringatan tahunan di Ereveld Menteng Pulo. "Acara ini menjadi momen penting bagi keluarga korban perang untuk mengenang leluhur mereka," kata Pak Johan van der Meer, perwakilan Kedutaan Belanda.
Penutup

Ereveld Menteng Pulo bukan sekadar pemakaman, melainkan saksi bisu sejarah yang menyimpan cerita tentang dampak Perang Dunia II di Indonesia. Keberadaannya menjadi pengingat akan kompleksitas sejarah hubungan Indonesia-Belanda.
SobatHW, apakah Anda pernah mengunjungi Ereveld Menteng Pulo atau lokasi bersejarah serupa? Bagaimana perasaan dan kesan Anda? Mari berbagi pengalaman untuk memperkaya pemahaman kita tentang sejarah.
Original article: https://hellowayang.com/articles/hellolearn/kisah-yang-melekat-antara-pemakaman-menteng-pulo-dengan-belanda

Dapatkan informasi
Budaya Indonesia terkini
Berita Budaya Terkini