Malioboro: Ikon Yogyakarta dan Misteri di Balik Namanya
17 Agu 2024
Malioboro, salah satu destinasi ikonik di Yogyakarta, telah menjadi magnet bagi wisatawan selama bertahun-tahun. Namun, di balik popularitasnya, terdapat misteri yang menarik terkait asal-usul namanya. SobatHW, mari kita telusuri lebih dalam tentang sejarah dan makna di balik nama Malioboro ini.
Variasi Nama dan Asal-usul Malioboro

Prof. Dr. Bambang Purwanto, sejarawan dari Universitas Gadjah Mada, menjelaskan, "Terdapat beberapa teori mengenai asal-usul nama Malioboro, masing-masing dengan argumen yang menarik."
Beberapa versi tentang asal nama Malioboro antara lain:
Berasal dari kata "Marlborough", gelar Jenderal John Churchill dari Inggris.
Dari bahasa Sansekerta "Malyhabara", yang berarti "dihiasi dengan untaian bunga".
Nama asli yang sudah ada sejak awal, "Jalan Malioboro".
Dari kata 'maliabara' yang ditemukan dalam naskah Yogyakarta abad ke-18.
Dalam konsep filosofi Kraton Yogyakarta, 'Malioboro' dimaknai dari kata 'malia' (jadilah wali) dan 'bara' (mengembara).
Perdebatan Akademis tentang Nama Malioboro
"Perdebatan mengenai asal-usul nama Malioboro telah berlangsung lama di kalangan akademisi," ujar Dr. Rina Dewi, ahli sejarah urban dari Universitas Indonesia.
Dr. O.W. Tichelaar, dalam tulisannya "The Derivation (from Sanskrit) of the Streetname Malioboro in Yogyakarta", menyanggah teori Marlborough. Ia berpendapat bahwa Malioboro terlalu penting bagi orang Jawa untuk diberi nama orang asing.
Sementara itu, Professor C.C. Berg mengusulkan asal kata dari bahasa Sansekerta 'malyhabara'. Peter Carey, sejarawan Inggris, berpendapat bahwa nama ini mungkin sudah ada sejak awal.
Malioboro dalam Konteks Filosofis Yogyakarta

"Malioboro memiliki peran penting dalam konsep filosofis tata kota Keraton Mataram Islam," jelas Pak Hendra Susanto, pemandu wisata senior di Yogyakarta.
Jalan ini menjadi bagian dari garis imajiner yang menghubungkan Panggung Krapyak, Kraton Kasultanan Yogyakarta, dan Tugu Golong Gilig. "Garis ini melambangkan konsep 'sangkan paraning dumadi' atau asal dan tujuan kehidupan," tambah Pak Hendra.
Nilai Historis dan Fungsi Malioboro
Dr. Maya Sutedja, antropolog budaya dari Universitas Gadjah Mada, menekankan, "Malioboro bukan sekadar jalan, tapi juga saksi sejarah Yogyakarta."
Sebagai 'rajamarga' atau jalan utama, Malioboro pernah berfungsi sebagai jalan seremonial sesuai tradisi India. "Pada hari-hari perayaan, jalan ini dihiasi dengan untaian bunga," jelas Dr. Sutedja.
Selain itu, Malioboro juga menjadi jalur yang dilalui tamu kehormatan seperti Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat berkunjung ke Kraton.
Perkembangan Modern Malioboro
"Seiring waktu, Malioboro berkembang menjadi pusat perekonomian yang potensial," kata Ibu Siti Nurhaliza, Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta.
Meskipun demikian, dalam beberapa tahun terakhir, telah ada upaya penataan ulang pedagang untuk menjaga keasrian dan kenyamanan kawasan ini.
Penutup

Malioboro, dengan segala misteri dan sejarahnya, tetap menjadi ikon Yogyakarta yang tak lekang oleh waktu. Terlepas dari asal-usul namanya yang masih diperdebatkan, nilai historis dan cultural Malioboro tak terbantahkan.
SobatHW, apakah Anda memiliki pengalaman atau kenangan khusus saat mengunjungi Malioboro? Atau mungkin Anda memiliki teori sendiri tentang asal-usul namanya? Mari berbagi cerita untuk memperkaya pemahaman kita tentang warisan budaya ini.
Original article: https://hellowayang.com/articles/hellolearn/awal-dari-malioboro

Dapatkan informasi
Budaya Indonesia terkini
Berita Budaya Terkini